Realita Cinta

Cinta, membuat kita mabuk kepayang. saat jatuh cinta pada lawan jenis kita, seolah-olah fikiran kita dicuci olehnya. kita akan terbawa oleh arus cinta tersebut, kita akan menurut, tunduk, patuh, apa yang ia inginkan. baik berupa pengorbanan, materi, dan lain sebagainya.
salah satu contoh yang sering terjadi adalah :

1. Kita menghabiskan banyak waktu, kita akan memilih aktifitas cinta daripada aktifitas lainnya. contohnya : mengabaikan janji kita kepada teman.
2. Kita akan terkuras berupa materi.
contoh : tabungan kita akan cepat habis, karena kita memenuhi apa yang ia inginkan.
3. Kita juga akan terkuras berupa pengorbanan yang sia-sia.
Pesan : a. Jangan terlalu berlebihan terhadap pasangan anda yang belum pasti berjodoh dengan kita. jika anda yakin dengan pasangan (pacar) anda, lebih baik langsung nikahi dia, daripada anda mengeluarkan semua yang anda miliki.
b. Janganlah melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma dengan pasangan anda, karena perbuatan itu hanya nikmat sesaat. tapi anda harus membayarnya nanti dikehidupan yang akan datang/anda harus bertanggungjawab kepada Tuhan anda.
c. pilihlah wanita yang baik-baik, lihatlah dari Agamanya, Keluarganya, kecantikan dan Kekayaannya. janganlah anda melihat dari Kekayaannya terlebih dahulu. karena kekayaan sudah diatur/dirancang oleh Tuhan. sebenarnya kecantikan itu akan membutakan indera pengelihatan kita, bahkan mata hati kita. pada dewasa ini, wanita lebih memilih pria/laki-laki dilihat dari prinsip 3T, yaitu Tajir (kaya raya), Tampan, dan Terhormat. sedangkan Pria memilih wanita dilihat dari cantiknya, bentuk tubuhnya yang menggairahkan, warna kulit, dan rambur yang indah. jadi, berhati-hatilah kepada kaum pria dan wanita dalam memilih pasangan hidup anda.
untuk para wantia, ada beberapa hal yang tidak disukai oleh kaum pria, diantaranya:
1. Hindari kata-kata Gombal,
2. Jangan membuat emosi,
3. Hindari tamparan di wajah, karena itu akan membuat ia emosinya meledak,
Tips dalam Berhubungan....
1. Saling Percaya,
2. Saling Perhatian,
3. Komunikasi Lancar,
4. Jika Ada Masalah, selesaikan dengan kepala dingin (pembicaraan),
5. Hindari Free Sex Sebelum Menikah,
6. Kenalkan Pasangan Anda Pada Keluarga Anda,
7. Boleh Cemburu, asalkan tidak berlebihan. karena jika berlebihan akan berakibat fatal.
8. Saling Berintrofeksi/mengkoreksi diri,


Sebuah bajaj penuh muatan kasur, guling, dan bantal melintas di depan Ruko Griya Inti Sentosa, Jakarta Utara, Selasa (31/3). Yang bikin saya takjub adalah semua barang tersebut diikat di luar bajaj dan bajaj tersebut menyelip di jalanan yang sedang macet. Tidak jarang hal ini membahayakan pengguna jalan yang lain.


Seorang bapak dan ibu membawa empat orang anaknya melintas di Jalan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara, Selasa (31/3). Yang patut diprihatinkan adalah mereka semua tidak mengenakan helm dan anak-anak ini sangat dibahayakan dengan perilaku orangtua yang menyepelekan keselamatan mereka.


Walaupun banyak ruas jalan di wilayah DKI rusak berat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum juga turun untuk memperbaiki, seperti di Jalan Raya Boulevard Barat Kelapa Gading, Senin (6/4). Jalan berlubang dengan kerusakan hampir sepanjang 50 meter itu dibiarkan seperti kubangan.

Kemacetan Parah


Kemacetan parah terjadi di kawasan Slipi Jaya, Jakarta Barat, tepatnya di depan Rumah Sakit Harapan kita. Nampak kemacetan lalu lintas sangat panjang mengular.


Hujan mungkin tidak menjadi hitungan bagi proyek pengerjaan peninggian Jalan RE Martadinata (akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok). Karena pengerjaan yang lambat dan cenderung membuang-buang waktu, pengguna jalan yang harus dirugikan. Terlihat seorang pria terpaksa mendorong motornya yang mogok akibat terendam dalam kubangan air yg terbentuk di jalan ini.

Ini hanyalah satu dari sekian banyak pengendara motor yang dirugikan. Selain motor yang mereka kendarai mogok, celana dan sepatu mereka juga basah oleh banjir tersebut.


Di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, kemacetan selalu terjadi, terutama pada jam-jam sibuk setiap pagi dan sore. Kehadiran bus transjakarta di jalur ini pun menjadi oase tersendiri.

Bus menjadi juru selamat para pekerja yang jengah dengan kemacetan parah. Sayangnya, jumlah busway masih saja kurang untuk memenuhi kebutuhan itu. Penumpang pun harus antre panjang dan berdesakan di dalam bus. Agar memperoleh giliran naik bus lebih cepat, penumpang pun harus segera tiba di halte.


Sebuah mobil pikap mengangkut tidak hanya barang-barang yang berupa bahan makanan, tetapi juga seorang ibu yang tengah tertidur pulas di atasnya ketika melintas di Tol Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut saya, foto ini menggambarkan perjuangan seorang ibu yang mengabaikan keselamatannya sendiri demi mencari sesuap nasi. Bravo kau, ibu!


Fenomena Indonesia . he .... he ....

Sopir taksi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengeluhkan ketatnya persaingan penumpang karena jumlah armada taksi yang beroperasi mencapai lebih dari 300 armada, ditambah ratusan unit taksi lainnya berstatus tidak resmi (taksi gelap).

"Sudah terlalu banyak taksi yang beroperasi di bandara, sehingga untuk memenuhi setoran saja per hari, kami jadi keteteran (kewalahan)," kata salah seorang sopir taksi Sri Medali, Sudirman, di Jakarta, Kamis (11/6).

Menurut Sudirman, setiap hari minimal harus menyetor Rp 150.000 kepada pihak pengelola taksi, sementara biaya operasional juga dibutuhkan sedikitnya Rp 200.000. Jika hanya mengangkut tiga kali penumpang per hari dengan jarak dekat, hanya mampu menutupi biaya setoran dan operasional. "Syukur kalau dapat penumpang jarak jauh, bisa dapat uang makan dan dibawa pulang," kata bapak dari tiga orang anak itu.

Hal senada dikemukakan sopir taksi Celebrity, Sunyoto, yang mengatakan, armada resmi yang jumlahnya sudah ratusan tentu akan kesulitan mendapatkan penumpang. Alasannya, selain taksi yang resmi beroperasi sudah terlampau banyak sehingga antrean makin panjang, kondisi itu diperparah dengan adanya ratusan taksi tidak resmi.

Untuk itu mereka mengimbau agar pihak yang berkompeten segera mengatur pengelolaan taksi bandara dan menertibkan taksi gelap tersebut. Menanggapi hal itu, salah seorang sopir taksi gelap, Purwanto, mengatakan, sekitar 300 taksi gelap yang beroperasi di bandara sebenarnya mendapat pengakuan karena setiap mengangkut penumpang, mereka dikenakan biaya Rp 20.000. "Kami hanya cari makan dan kami juga dipunguti biaya di sini," katanya.

Sementara mengenai ketatnya persaingan penumpang, ia juga mengakui sulit mendapatkan penumpang. Selain harus bersaing dengan sesama sopir taksi gelap, juga harus bersaing dengan taksi resmi dan armada bus bandara (Damri). "Biasanya kami datang pagi, tapi baru dapat penumpang siang atau sore hari, sehingga pendapatan kami hanya sekitar Rp 50.000-Rp 100.000 setelah dipotong biaya setoran dan operasional," katanya.

Adapun jumlah setoran untuk taksi gelap jenis Suzuki AVP rata-rata Rp 130.000 per hari dan jenis Toyota Avanza Rp 150.000 per hari.

gmn nich kawan .....

klo ke bandara bingung dah loh mw naek taksi yg mna .......

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda